Tangerang,Klikberitatv.com – Nasib para pekerja proyek drainase di RW 07, Kelurahan Periuk Jaya, Kota Tangerang, sungguh memprihatinkan. Proyek yang dibiayai melalui APBD Kota Tangerang senilai Rp344.298.000,- itu ternyata belum membayarkan upah para tukangnya.
Akibatnya, warga setempat terpaksa bergotong royong untuk memberikan makan kepada para pekerja agar pekerjaan tetap berjalan.
Ketua Forum RW Kelurahan Periuk Jaya, yang juga dikenal aktif dalam isu-isu sosial kemasyarakatan, angkat bicara dengan tegas. Ia menyebut pelaksana proyek, CV. Ananta Abadi Semesta, telah mengabaikan tanggung jawab sosial dan profesional dalam proyek yang bersumber dari uang rakyat tersebut.
“Ini bukan sekadar soal pekerjaan, tapi menyangkut keadilan dan nilai kemanusiaan. Para tukang sudah bekerja keras di lapangan, namun hak mereka justru diabaikan. Warga yang akhirnya turun tangan membantu memberi makan mereka,” ujar Ketua Forum RW, Kamis (18/7/2025).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa perwakilan dari kontraktor pelaksana sulit dihubungi dan tidak pernah terlihat di lokasi. Komunikasi pun nyaris tidak mungkin dilakukan, sementara pekerjaan tetap berjalan tanpa kepastian bagi para pekerja.
Tidak tinggal diam, Ketua Forum RW tersebut telah melaporkan kondisi ini kepada Lurah Periuk Jaya, Camat Periuk, Dinas PUPR Kota Tangerang, anggota DPRD, hingga Wakil Wali Kota. Hasilnya, setelah adanya dorongan dari berbagai pihak, pihak pelaksana akhirnya mulai membayarkan sebagian hak para pekerja.
“Alhamdulillah, ada tanggapan, meskipun belum seluruhnya dibayarkan. Tapi ini menjadi catatan penting agar pemerintah mengevaluasi pelaksanaan proyek ini dan tidak lagi menunjuk kontraktor yang abai terhadap pekerja,” tegasnya lagi.
Ia juga menekankan bahwa proyek yang menggunakan dana APBD seharusnya berada di bawah pengawasan ketat. Masyarakat berhak mengetahui ke mana anggaran ratusan juta rupiah itu digunakan dan bagaimana pertanggungjawabannya di lapangan.
Hingga kini, warga RW 07 masih menanggung beban moral dan materi untuk memastikan para tukang tetap bisa makan dan proyek berjalan. Mereka berharap Pemerintah Kota Tangerang tidak menutup mata terhadap kondisi yang terjadi di lapangan.
Tetapi hingga berita ini dilayangkan. Belum ada tanggapan dari pihak dinas PUPR Kota Tangerang, meski sudah dihubungi.(red)